April 24, 2007

IkAn DaN SeRaNgGa


Sekarang mari kita duduk ditepi kolam. Kita belajar apa yang bisa kita lihat di sana.

Seekor ikan tahu kedalaman kolam yang ditinggalinya. Dia bisa berenang ke mana pun yang dia sukai di kolam itu.

Seekor serangga, bagaimana pun juga, hanya akan tinggal di permukaan kolam. Serangga ini punya empat kaki, dan telapaknya berfungsi seperti sepatu. Mereka bisa berjalan di atas air dan tidak tenggelam, tidak basah. Namun, mereka tidak tahu kedalaman dan isi kolam itu.

Kapan saja sang ikan bisa naik ke permukaan dan mamangsa serangga tersebut. Nasib buruk buat sang serangga karena tak tahu ada ikan di bawahnya.

Seperti itu, ketika manusia berjalan dengan pikiran, nafsu, dan perasaan. Yang mereka tahu hanyalah 'rasa' (permukaan). Rasa benar, rasa salah, rasa sedih, rasa suka, rasa logis, rasa irrasional, rasa agamis, rasa humanis, rasa filosofis, ... Jika manusia tidak tahu berapa kedalaman rasa itu, siapa yang hidup di sana, maka setiap saat manusia bisa menjadi mangsa makhluk yang tinggal di dalamnya.

Lihat ke dalam kolam dirimu. Siapa yang tinggal di sana?

April 23, 2007

Tips Pandai Berterima Kasih



Jangan asal mengucapkan rasa terima kasih. Mau tahu bagaimana etika yang oke berterima kasih. Inilah sebagian tipsnya!

Bayangkan jika seseorang sudah memberikan bantuan, tetapi hal itu tak dihargai atau bahkan tidak disadari oleh kita. Tentunya kamu tak ingin jadi orang yang dianggap tak tahu diri, bukan? Sedikit tips dari We How ini mungkin bisa berguna bagi kamu untuk tahu etika berterima kasih.

1. Cara yang paling mudah menghargai usaha seseorang, gampang saja, ucapkan terima kasih dengan tulus. Tak perlu dipikirkan apakah ucapan terima kasih itu mendapat balasan, yang terpenting kamu telah melakukan hal baik.

2. Ingin mengucapkan terima kasih lewat telepon selular tapi tak diangkat, cara yang paling dinilai sopan adalah meninggalkan pesan suara di kotak pesan. Pesan suara lebih baik dibanding mengirim SMS.

3. Mengirim kartu ucapan. Cara ini memang sudah tak perlu diragukan lagi responnya. Sesuatu yang berbau kartu ucapan selalu diterima orang dengan perasaan gembira.

4. Mengirim email. Tak perlu memberi email yang bernuansa ramai, memberi ucapan rasa terima kasih Anda secara jelas sudah cukup bagi si penerima.

5. Membalas dengan perbuatan baik lainnya. Misalnya, undangan makan siang, membantu tetangga membawakan barang saat bertemu di toko atau berbaik hati menungguinya pulang sekolah. Sudahkan Anda berterimakasih?

April 22, 2007

MEDITASI AMAN (PEMULA)

Jika merasa tidak puas dengan tujuan hidup, seorang manusia akan mencari kedalam diri dengan bantuan pengetahuan spiritual untuk melampaui batasan dunia relatif disekitarnya agar dapat menikmati kebahagiaan sejati dalam dirinya. Pencapaian ini dapat diperoleh melalui meditasi.

Bagaimana caranya melakukan meditasi dengan lebih baik?

Ini merupakan pertanyaan penting yang telah dicoba dijawab dalam praktek.

  1. Minimalkan gangguan
    Lepaskan gagang telepon dari tempatnya, beritahu teman dan keluarga agar tidak menggangu pada saat bermeditasi. Tutup pintu, tutup mata dan selama melakukan meditasi lupakan segala permasalahan yang ada. Hal ini akan memberikan efek psikologi yang luar biasa. Jika selama bermeditasi sebagian pikiran kita terarah ke suara bel pintu, atau siap-siap melompat begitu ada bunyi telepon, atau siap-siap keluar begitu ada yang bicara, maka akan sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi. Pasrahkan diri kita sepenuhnya dalam proses meditasi, biarkan orang-orang sekitar anda tahu bahwa ini merupakan hal yang penting bagi anda. Mereka pun akan belajar untuk menghargainya. Pastikan bahwa selama periode waktu anda melakukan meditasi bahwa anda tidak ingin diganggu siapapun. Lakukan pengaturan seperlunya (menitipkan anak, pengaturan pesan telepon, dsb) maka andapun akan merasa bebas dan tenang dalam melakukan meditasi.
  2. Meditasi di waktu yang sama setiap hari
    Para meditator berpengalaman telah mengetahui bahwa jika mereka selalu bermeditasi pada jam-jam tertentu, katakanlah 06:00 dan 17:30, maka jika waktu tersebut tiba, secara otomatis mereka akan merasakan ingin melakukan mediasi. Waktu yang dianggap optimum untuk bermeditasi adalah pada saat matahari terbit dan terbenam.

    Jika seseorang memiliki keinginan yang tulus untuk mempelajari meditasi, penting baginya untuk bisa membiasakan melakukan meditasi secara teratur. Dua kali sehari, pada pagi hari untuk menyelaraskan mental dan memberikan semangat untuk memulai hari, dan di malam hari untuk menciptakan ritme dan harmoni dalam hidup. Meditasi dua kali sehari ini akan mengikat kita dengan ritme hidup. Karena itu penting untuk dapat mempertahankan keteraturan meditasi. Bahkan pada kondisi darurat, seperti terlambat kerja, lakukanlah meditasi selama 5 - 10 menit.

    Orang-orang yang baru memulai meditasi sering kali mengalami kesulitan dalam menyediakan waktu yang tepat untuk meditasi. Buatlah jadwal kegiatan sehari- hari, lalu lakukan "brain-storming" (mencari segala kemungkinan dan mendata sebanyak-banyaknya) untuk mendapatkan waktu yang paling cocok. Para meditator berpengalaman biasanya dengan sendirinya mengalami pengurangan waktu tidur (dikarenakan meditasi yang bisa juga berfungsi sebagai istirahat secara fisiologis). Dengan demikian mereka mendapat tambahan waktu 1-3 jam yang bisa digunakan untuk meditasi, atau aktivitas lain.

    Kita tidak boleh sampai melupakan bahwa hidup ini sangat berarti. Kita mempunyai tujuan tertentu dalam hidup ini. Jika kita tidak mengetahui tujuan hidup kita, kita tidak akan dapat mencapai "Ananda" (Kebahagiaan sejati). Tidak perduli apakah seseorang kaya atau miskin, besar atau kecil, terpelajar atau tidak terpelajar, kebanyakan orang menderita secara fisik, mental atau spiritual. Mengapa? Karena mereka tidak menyadari arti hidupnya. Jika seseorang berusaha mendapat kebahagiaan dengan jalan memenuhi kebutuhan fisik, ia tidak akan mampu memuaskan hasrat mentalnya.
  3. Dua kali sehari, tanpa terlewatkan
    Ini merupakan kunci sukses dalam meditasi. Jika seseorang memiliki keinginan tulus untuk mengeksplorasi tingkatan dan kedalaman meditasi, penting baginya untuk menciptakan kebiasaan untuk bermeditasi tanpa terlewatkan. Meditasi dapat diandaikan sebagai rantai yang indah, setiap hari kita melakukan meditasi, kita menambahkan satu buah mata rantai. Hasilnya adalah suatu untaian rantai yang kuat dan bermanfaat. Tetapi seandainya kita lalai dan meninggalkan meditasi, kita seperti kehilangan mata rantai. Untuk dapat membuat mental kita kuat, usahakan untuk tidak pernah melewatkan meditasi. Bersikap non-kompromi, bahkan dalam situasi darurat, selalu dimungkinkan utuk dapat melakukan meditasi selama lima sampai sepuluh menit jika kita telah berketetapan untuk selalu melakukannya. Meskipun sulit pada awalnya, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan seperti menggosok gigi, dan kita mampu melakukannya tanpa perlu banyak pertimbangan.
  4. Bermeditasi di tempat yang sama
    Usahakan menyediakan tempat di pojok ruangan atau bahkan sebuah ruangan kecil khusus untuk melakukan meditasi. Jaga agar tetap segar dan bersih, dan usahakan untuk tidak melakukan meditasi di tempat lain. Maka anda akan mendapati tempat itu menjadi penuh arti. Jika kita berada di tempat itu, pikiran kita secara alami akan merasakan keinginan untuk bermeditasi. Tentu saja anda dapat bermeditasi di mana saja, di mobil, di bis, di alam terbuka, tetapi jika selalu bermeditasi di tempat khusus yang tenang akan sangat membantu, terutama di awal-awal proses meditasi.
  5. Bermeditasi dengan perut kosong
    Setelah makan, tubuh kita akan memusatkan energi pada proses pencernaan makanan, dengan akibat kurangnya energi yang dialokasikan untuk kerja mental (hal ini dapat kita rasakan dengan merasa malas/mengantuk setelah makan besar). Karena meditasi membutuhkan kesiagaan, konsentrasi, energi mental dan "kesadaran penuh", akan membantu jika melakukan meditasi dengan perut kosong. Jika anda merasa sangat lapar, minumlah segelas jus atau susu atau mengkonsumsi makanan ringan, karena jika perut sangat lapar, meditasi kita pun akan terganggu.
  6. Bermeditasi dalam posisi yang nyaman dengan punggung tegak
    Jika kita melakukan meditasi dengan baik, akan ada aliran energi di tulang belakang yang mengarah ke atas. Duduk dengan tulang punggung bengkok (membungkuk atau menekuk kebelakang) akan menghambat aliran energi ini, mengganggu pernafasan dan menghilangkan kesiagaan mental. Jadi penting untuk dapat duduk setegak mungkin. Permukaan lantai yang rata membantu membentuk posisi ini. Pemanasan dan stretching lembut juga membantu mempersiapkan tubuh sebelum meditasi. Beberapa orang dapat terbantu meditasinya dengan menaruh bantal kecil di bawah bokongnya, karena dapat mengurangi tekanan pada lutut dan menghasilkan postur yang lebih baik dengan meninggikan tulang punggungnya.

    Penting untuk bisa duduk dengan nyaman, sehingga pikiran kita bebas berkonsentrasi pada proses meditasi. Jika duduk di atas karpet, bantal tipis atau selimut yang dilipat dirasa tidak nyaman, dapat dicoba duduk tegak di atas kursi. Dengan berlatih posisi duduk dua kali sehari dengan diawali pemanasan dan stretching untuk melemaskan otot, umumnya orang-orang akan mendapati tubuhnya menjadi fleksibel dan rileks dalam beberapa minggu saja.

April 21, 2007

Fenomena Fisika di Balik Tenaga Prana ..!

Karena seperti juga makhluk hidup lain di tubuh manusia juga tersimpan energi listrik dan dikelilingi medan listrik, maka energi listrik alami ini dapat dikonsentrasikan untuk menghasilkan tenaga dalam. Hal ini dapat terjadi melalui latihan fisik dengan pengaturan pernapasan. Latihan fisik berpengaruh pada suplai oksigen dalam tubuh.

Impuls listrik dihasilkan oleh ATP (adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang terjadi akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Dalam sel, energi digunakan untuk mensintesis molekul baru, kontraksi otot, konduksi saraf, menghasilkan radian energi yang menghasilkan pancaran sinar.

Medan listrik dapat diperbesar hingga menghasilkan energi listrik tubuh (bioelektris) bila elektron bergerak lebih cepat secara teratur.

Energi atau tenaga dalam inilah yang diolah dan dikembangkan para ahli olah prana untuk menyembuhkan penyakit. "Segala yang ada di alam semesta merupakan manifestasi energi, seperti gravitasi, dan gelombang magnet, serta energi matahari,".

Macam-macam energi

Dalam pandangan, ada pula energi lain, yang halus atau baik, kasar atau buruk. Energi itu dapat masuk dalam tubuh manusia. Karena itu, salah satu tujuan pengobatan adalah mengubah daya lemah menjadi kuat dan kasar menjadi halus, dengan menetralisir energi yang ada pada bagian yang sakit.

Penyakit merupakan dampak dari adanya ketidakseimbangan tiga unsur dalam tubuh yaitu fisik, pikiran, dan jiwa. Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam diri sendiri atau unsur luar yang masuk kedalam tubuh. Virus dan bakteri sebagai salah satu faktor dari luar dapat mengganggu keseimbangan unsur tubuh.

Getaran, hawa panas, dan pancaran sinar yang dikeluarkan oleh bagian tubuh yang sakit berbeda dengan yang berasal dari bagian tubuh normal. Dengan mengenali perbedaan getaran, panas, dan sinar dari berbagai bagian tubuh, seorang penyembuh dengan tenaga prana dapat mengetahui ketidaknormalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh.

Teknik penyembuhan dengan ilmu tenaga dalam bertujuan mematikan unsur negatif seperti virus dan bakteri, menetralkan zat kimia dalam tumbuh, serta membantu memperlancar suplai oksigen ke sel saraf sehingga sel dapat berfungsi semestinya. Ia berpendapat, sel syarat berperan penting dalam mengaktifkan organ dan sel tubuh lainnya.

Penyembuhan

Proses penyembuhan dilakukan mulai dari membaca getaran sinar tubuh di sekitar bagian yang dikeluhkan dan mencari sumber keluhan. Selanjutnya mengirim tenaga dalam halus ke pusat keluhan dan mengembalikan sinar tubuh kembali pada warna normal.

Pemancaran tenaga dalam bertujuan mengembalikan sinar atau cahaya organ tubuh pasien kembali ke kondisi normal. Selain itu, melalui tenaga dalam, ahli prana memberikan energi yang merangsang sel yang tidak normal atau pada lemah untuk menumbuhkan kekebalan.

Untuk mengembangkan tenaga dalam dibutuhkan meditasi gerak atau latihan silat, dan selanjutnya meditasi diam. Dengan penggabungan dua meditasi ini gelombang otak dapat dibangun dan ditingkatkan. Pada tingkat tertentu gelombang otak dapat dikendalikan untuk mengelola fungsi tubuh, jiwa, dan pikiran sesuai kebutuhan.

Tenaga dalam diperkuat melalui konsentrasi atau meditasi yang dapat mengatur gelombang otak.

Dikutip dari : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1056560400

April 18, 2007

WAJAH-WAJAH MANIS PENERUS BANGSA











KITA COBA BELAJAR DENGAN MELIHAT BETAPA
INDAHNYA WAJAM MEREKA YANG TERASA TANPA BEBAN HIDUP SAMA SEKALI

Pesan Mbah Slamet, Penjual Kerupuk Singkong

Tung, tung, tung, tung.. Suara kentongan itu terdengar jelas di depan posko kami. Ah, rupanya Mbah Slamet melintas dengan gerobak berisi kerupuk singkong buatannya. Mbah Slamet, seorang tua renta. Ia terus berjalan sambil membawa kerupuk singkong untuk dijual. Si Mbah pernah bercerita, ia sering berjalan kaki sambil membawa gerobak tersebut dari rumahnya yang berada di Kecamatan Wonodadi, Blitar, menuju Kota Malang, hanya untuk sekedar menjual kerupuk singkong buatannya sendiri.

Aku sempat terperangah, tidak percaya. Tapi, demikian kenyataannya. Mbah Slamet berjalan jauh melewati hutan belantara dan jalan berkelok-kelok yang jaraknya puluhan kilometer, hingga tiba di tempat tumpuan rejekinya, yaitu Stasiun Gadang Malang. “Kalau sampeyan pingin ketemu saya, sampeyan bisa nyari saya di Stasiun Gadang. Tanya saja ke orang-orang yang ada di sana, ‘yang namanya Mbah Slamet yang mana ya?’ pasti banyak orang yang tahu,” ujar Mbah Slamet kepadaku.

Sambil berbincang dan mengorek informasi dari beliau, aku mencoba membeli dua bungkus kerupuk singkong. “Berapa Mbah, harga kerupuk ini?” tanyaku. “Seribu rupiah, Mas, per bungkusnya,” jawab Mbah Slamet. “Saya beli tiga bungkus, Mbah,” aku pun mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk membayar kerupuk yang kubeli. Di sampingku, ada seorang ibu yang memborong sepuluh bungkus kerupuk singkong buatan Mbah Slamet. Setelah Mbah Slamet berlalu, aku pun terlibat perbincangan santai dengan ibu tadi. Membahas kerupuk singkong dan pemiliknya.

“Saya kasihan Mas, melihat Mbah Slamet. Umurnya sudah tua, tapi tetap saja berjualan. Saya sering membeli kerupuk singkong Mbah Slamet, karena nggak tega melihat beliau. Tapi, saya akui Mas, kerupuk singkong buatan Mbah Slamet rasanya memang enak dan gurih. Jadi, saya sering menunggu beliau lewat untuk membeli kerupuk singkong,” tutur si ibu, lalu ia melangkah, pulang.

Cerita Mbah Slamet ini benar-benar unik dan luar biasa. Sosoknya memang sudah termakan usia, tapi tidak berarti melemah dan berhenti menjalani aktivitas hidup di dunia. Kemiskinan bukan berarti melemahkan hati dan pikiran. Kemiskinan bukan berarti menggelapkan mata dan hanya bisa berpangku tangan. Justru, karena kemiskinanlah, Mbah Slamet menjadi orang yang kuat. Karena kemiskinanlah, Mbah Slamet bangkit dari ketidakberdayaannya.

Beliau mengerahkan sisa tenaga di usianya yang terlampau senja untuk menyampaikan pesan kepada semua orang. “Inilah aku. Aku bukan orang yang lemah. Aku bukan orang yang bermartabat rendah. Walau usiaku sudah tua dan ajal mendekat, tidak berarti aku harus berdiam diri di rumah, berpasrah sambil menanti malaikat maut menjemput. Aku ingin di usiaku yang tua ini, masih tersisa tenaga yang bisa memberi banyak manfaat untuk keluarga dan orang-orang disekitarku.” Barangkali, itulah pesan yang disampaikan oleh Mbah Slamet kepada kita, meski tidak tersampaikan secara lisan

Perjalanan beliau melakoni hidup pada usia senja yang berteman setia dengan kemiskinan dapat kita artikan sebagai pesan yang langsung menyentuh dan menusuk relung hati kita. Bahasa tubuh beliau saat menarik gerobak kerupuknya, getar bibir beliau ketika berbicara, bola mata beliau yang memutih saat menatap, kesederhanaan dan kesahajaan beliau akan menjadi bagian dari sejarah kemiskinan, dan selamanya menjadi kenangan yang paling berharga bagi kita yang tulus dan ikhlas bersahabat dengan orang miskin. (Haris Yuniarsyah, Faskel Srengat, Blitar, KMW XVI Jawa Timur; nina)

http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=1103&catid=3&

FOTO GAMBARAN PERGULATAN HIDUP (Diambil dari Hasil Surfing di Paman Google)









Bersambung


SEBUAH KISAH YANG INDAH

Saya Lampirkan Cerita/ Kisah ini yang di sharing di tread
http://www.kaskus.us/forumdisplay.php?f=16
Oleh :ryc_o72
MENJADI ORANG YANG BERPIKIR POSITIF

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih
dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."
"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "
Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

April 17, 2007

MENJEMPUT RIZKI



Setengah jam menjelang makan siang, dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti. Satu yang paling khas dari makanan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut. "Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi,"akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya. Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya. "Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh.

"Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang.



Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Bejo ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.


"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.


"Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras.


"Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akanmenjadi saksi di hari penghakiman kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki. "


Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Bejo.
Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi.Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Bejo termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.

Semoga Cerita Ini bisa Menjadi Tauladan dan Bahan pemikiran Kita Bersama..dan..semoga Allah Selalu bersama kita...Amien

April 16, 2007

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



THE BEST OF PENCAK SILAT INDONESIA