April 24, 2007

IkAn DaN SeRaNgGa


Sekarang mari kita duduk ditepi kolam. Kita belajar apa yang bisa kita lihat di sana.

Seekor ikan tahu kedalaman kolam yang ditinggalinya. Dia bisa berenang ke mana pun yang dia sukai di kolam itu.

Seekor serangga, bagaimana pun juga, hanya akan tinggal di permukaan kolam. Serangga ini punya empat kaki, dan telapaknya berfungsi seperti sepatu. Mereka bisa berjalan di atas air dan tidak tenggelam, tidak basah. Namun, mereka tidak tahu kedalaman dan isi kolam itu.

Kapan saja sang ikan bisa naik ke permukaan dan mamangsa serangga tersebut. Nasib buruk buat sang serangga karena tak tahu ada ikan di bawahnya.

Seperti itu, ketika manusia berjalan dengan pikiran, nafsu, dan perasaan. Yang mereka tahu hanyalah 'rasa' (permukaan). Rasa benar, rasa salah, rasa sedih, rasa suka, rasa logis, rasa irrasional, rasa agamis, rasa humanis, rasa filosofis, ... Jika manusia tidak tahu berapa kedalaman rasa itu, siapa yang hidup di sana, maka setiap saat manusia bisa menjadi mangsa makhluk yang tinggal di dalamnya.

Lihat ke dalam kolam dirimu. Siapa yang tinggal di sana?

April 23, 2007

Tips Pandai Berterima Kasih



Jangan asal mengucapkan rasa terima kasih. Mau tahu bagaimana etika yang oke berterima kasih. Inilah sebagian tipsnya!

Bayangkan jika seseorang sudah memberikan bantuan, tetapi hal itu tak dihargai atau bahkan tidak disadari oleh kita. Tentunya kamu tak ingin jadi orang yang dianggap tak tahu diri, bukan? Sedikit tips dari We How ini mungkin bisa berguna bagi kamu untuk tahu etika berterima kasih.

1. Cara yang paling mudah menghargai usaha seseorang, gampang saja, ucapkan terima kasih dengan tulus. Tak perlu dipikirkan apakah ucapan terima kasih itu mendapat balasan, yang terpenting kamu telah melakukan hal baik.

2. Ingin mengucapkan terima kasih lewat telepon selular tapi tak diangkat, cara yang paling dinilai sopan adalah meninggalkan pesan suara di kotak pesan. Pesan suara lebih baik dibanding mengirim SMS.

3. Mengirim kartu ucapan. Cara ini memang sudah tak perlu diragukan lagi responnya. Sesuatu yang berbau kartu ucapan selalu diterima orang dengan perasaan gembira.

4. Mengirim email. Tak perlu memberi email yang bernuansa ramai, memberi ucapan rasa terima kasih Anda secara jelas sudah cukup bagi si penerima.

5. Membalas dengan perbuatan baik lainnya. Misalnya, undangan makan siang, membantu tetangga membawakan barang saat bertemu di toko atau berbaik hati menungguinya pulang sekolah. Sudahkan Anda berterimakasih?

April 22, 2007

MEDITASI AMAN (PEMULA)

Jika merasa tidak puas dengan tujuan hidup, seorang manusia akan mencari kedalam diri dengan bantuan pengetahuan spiritual untuk melampaui batasan dunia relatif disekitarnya agar dapat menikmati kebahagiaan sejati dalam dirinya. Pencapaian ini dapat diperoleh melalui meditasi.

Bagaimana caranya melakukan meditasi dengan lebih baik?

Ini merupakan pertanyaan penting yang telah dicoba dijawab dalam praktek.

  1. Minimalkan gangguan
    Lepaskan gagang telepon dari tempatnya, beritahu teman dan keluarga agar tidak menggangu pada saat bermeditasi. Tutup pintu, tutup mata dan selama melakukan meditasi lupakan segala permasalahan yang ada. Hal ini akan memberikan efek psikologi yang luar biasa. Jika selama bermeditasi sebagian pikiran kita terarah ke suara bel pintu, atau siap-siap melompat begitu ada bunyi telepon, atau siap-siap keluar begitu ada yang bicara, maka akan sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi. Pasrahkan diri kita sepenuhnya dalam proses meditasi, biarkan orang-orang sekitar anda tahu bahwa ini merupakan hal yang penting bagi anda. Mereka pun akan belajar untuk menghargainya. Pastikan bahwa selama periode waktu anda melakukan meditasi bahwa anda tidak ingin diganggu siapapun. Lakukan pengaturan seperlunya (menitipkan anak, pengaturan pesan telepon, dsb) maka andapun akan merasa bebas dan tenang dalam melakukan meditasi.
  2. Meditasi di waktu yang sama setiap hari
    Para meditator berpengalaman telah mengetahui bahwa jika mereka selalu bermeditasi pada jam-jam tertentu, katakanlah 06:00 dan 17:30, maka jika waktu tersebut tiba, secara otomatis mereka akan merasakan ingin melakukan mediasi. Waktu yang dianggap optimum untuk bermeditasi adalah pada saat matahari terbit dan terbenam.

    Jika seseorang memiliki keinginan yang tulus untuk mempelajari meditasi, penting baginya untuk bisa membiasakan melakukan meditasi secara teratur. Dua kali sehari, pada pagi hari untuk menyelaraskan mental dan memberikan semangat untuk memulai hari, dan di malam hari untuk menciptakan ritme dan harmoni dalam hidup. Meditasi dua kali sehari ini akan mengikat kita dengan ritme hidup. Karena itu penting untuk dapat mempertahankan keteraturan meditasi. Bahkan pada kondisi darurat, seperti terlambat kerja, lakukanlah meditasi selama 5 - 10 menit.

    Orang-orang yang baru memulai meditasi sering kali mengalami kesulitan dalam menyediakan waktu yang tepat untuk meditasi. Buatlah jadwal kegiatan sehari- hari, lalu lakukan "brain-storming" (mencari segala kemungkinan dan mendata sebanyak-banyaknya) untuk mendapatkan waktu yang paling cocok. Para meditator berpengalaman biasanya dengan sendirinya mengalami pengurangan waktu tidur (dikarenakan meditasi yang bisa juga berfungsi sebagai istirahat secara fisiologis). Dengan demikian mereka mendapat tambahan waktu 1-3 jam yang bisa digunakan untuk meditasi, atau aktivitas lain.

    Kita tidak boleh sampai melupakan bahwa hidup ini sangat berarti. Kita mempunyai tujuan tertentu dalam hidup ini. Jika kita tidak mengetahui tujuan hidup kita, kita tidak akan dapat mencapai "Ananda" (Kebahagiaan sejati). Tidak perduli apakah seseorang kaya atau miskin, besar atau kecil, terpelajar atau tidak terpelajar, kebanyakan orang menderita secara fisik, mental atau spiritual. Mengapa? Karena mereka tidak menyadari arti hidupnya. Jika seseorang berusaha mendapat kebahagiaan dengan jalan memenuhi kebutuhan fisik, ia tidak akan mampu memuaskan hasrat mentalnya.
  3. Dua kali sehari, tanpa terlewatkan
    Ini merupakan kunci sukses dalam meditasi. Jika seseorang memiliki keinginan tulus untuk mengeksplorasi tingkatan dan kedalaman meditasi, penting baginya untuk menciptakan kebiasaan untuk bermeditasi tanpa terlewatkan. Meditasi dapat diandaikan sebagai rantai yang indah, setiap hari kita melakukan meditasi, kita menambahkan satu buah mata rantai. Hasilnya adalah suatu untaian rantai yang kuat dan bermanfaat. Tetapi seandainya kita lalai dan meninggalkan meditasi, kita seperti kehilangan mata rantai. Untuk dapat membuat mental kita kuat, usahakan untuk tidak pernah melewatkan meditasi. Bersikap non-kompromi, bahkan dalam situasi darurat, selalu dimungkinkan utuk dapat melakukan meditasi selama lima sampai sepuluh menit jika kita telah berketetapan untuk selalu melakukannya. Meskipun sulit pada awalnya, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan seperti menggosok gigi, dan kita mampu melakukannya tanpa perlu banyak pertimbangan.
  4. Bermeditasi di tempat yang sama
    Usahakan menyediakan tempat di pojok ruangan atau bahkan sebuah ruangan kecil khusus untuk melakukan meditasi. Jaga agar tetap segar dan bersih, dan usahakan untuk tidak melakukan meditasi di tempat lain. Maka anda akan mendapati tempat itu menjadi penuh arti. Jika kita berada di tempat itu, pikiran kita secara alami akan merasakan keinginan untuk bermeditasi. Tentu saja anda dapat bermeditasi di mana saja, di mobil, di bis, di alam terbuka, tetapi jika selalu bermeditasi di tempat khusus yang tenang akan sangat membantu, terutama di awal-awal proses meditasi.
  5. Bermeditasi dengan perut kosong
    Setelah makan, tubuh kita akan memusatkan energi pada proses pencernaan makanan, dengan akibat kurangnya energi yang dialokasikan untuk kerja mental (hal ini dapat kita rasakan dengan merasa malas/mengantuk setelah makan besar). Karena meditasi membutuhkan kesiagaan, konsentrasi, energi mental dan "kesadaran penuh", akan membantu jika melakukan meditasi dengan perut kosong. Jika anda merasa sangat lapar, minumlah segelas jus atau susu atau mengkonsumsi makanan ringan, karena jika perut sangat lapar, meditasi kita pun akan terganggu.
  6. Bermeditasi dalam posisi yang nyaman dengan punggung tegak
    Jika kita melakukan meditasi dengan baik, akan ada aliran energi di tulang belakang yang mengarah ke atas. Duduk dengan tulang punggung bengkok (membungkuk atau menekuk kebelakang) akan menghambat aliran energi ini, mengganggu pernafasan dan menghilangkan kesiagaan mental. Jadi penting untuk dapat duduk setegak mungkin. Permukaan lantai yang rata membantu membentuk posisi ini. Pemanasan dan stretching lembut juga membantu mempersiapkan tubuh sebelum meditasi. Beberapa orang dapat terbantu meditasinya dengan menaruh bantal kecil di bawah bokongnya, karena dapat mengurangi tekanan pada lutut dan menghasilkan postur yang lebih baik dengan meninggikan tulang punggungnya.

    Penting untuk bisa duduk dengan nyaman, sehingga pikiran kita bebas berkonsentrasi pada proses meditasi. Jika duduk di atas karpet, bantal tipis atau selimut yang dilipat dirasa tidak nyaman, dapat dicoba duduk tegak di atas kursi. Dengan berlatih posisi duduk dua kali sehari dengan diawali pemanasan dan stretching untuk melemaskan otot, umumnya orang-orang akan mendapati tubuhnya menjadi fleksibel dan rileks dalam beberapa minggu saja.

April 21, 2007

Fenomena Fisika di Balik Tenaga Prana ..!

Karena seperti juga makhluk hidup lain di tubuh manusia juga tersimpan energi listrik dan dikelilingi medan listrik, maka energi listrik alami ini dapat dikonsentrasikan untuk menghasilkan tenaga dalam. Hal ini dapat terjadi melalui latihan fisik dengan pengaturan pernapasan. Latihan fisik berpengaruh pada suplai oksigen dalam tubuh.

Impuls listrik dihasilkan oleh ATP (adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang terjadi akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Dalam sel, energi digunakan untuk mensintesis molekul baru, kontraksi otot, konduksi saraf, menghasilkan radian energi yang menghasilkan pancaran sinar.

Medan listrik dapat diperbesar hingga menghasilkan energi listrik tubuh (bioelektris) bila elektron bergerak lebih cepat secara teratur.

Energi atau tenaga dalam inilah yang diolah dan dikembangkan para ahli olah prana untuk menyembuhkan penyakit. "Segala yang ada di alam semesta merupakan manifestasi energi, seperti gravitasi, dan gelombang magnet, serta energi matahari,".

Macam-macam energi

Dalam pandangan, ada pula energi lain, yang halus atau baik, kasar atau buruk. Energi itu dapat masuk dalam tubuh manusia. Karena itu, salah satu tujuan pengobatan adalah mengubah daya lemah menjadi kuat dan kasar menjadi halus, dengan menetralisir energi yang ada pada bagian yang sakit.

Penyakit merupakan dampak dari adanya ketidakseimbangan tiga unsur dalam tubuh yaitu fisik, pikiran, dan jiwa. Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam diri sendiri atau unsur luar yang masuk kedalam tubuh. Virus dan bakteri sebagai salah satu faktor dari luar dapat mengganggu keseimbangan unsur tubuh.

Getaran, hawa panas, dan pancaran sinar yang dikeluarkan oleh bagian tubuh yang sakit berbeda dengan yang berasal dari bagian tubuh normal. Dengan mengenali perbedaan getaran, panas, dan sinar dari berbagai bagian tubuh, seorang penyembuh dengan tenaga prana dapat mengetahui ketidaknormalan yang terjadi pada satu atau lebih bagian tubuh.

Teknik penyembuhan dengan ilmu tenaga dalam bertujuan mematikan unsur negatif seperti virus dan bakteri, menetralkan zat kimia dalam tumbuh, serta membantu memperlancar suplai oksigen ke sel saraf sehingga sel dapat berfungsi semestinya. Ia berpendapat, sel syarat berperan penting dalam mengaktifkan organ dan sel tubuh lainnya.

Penyembuhan

Proses penyembuhan dilakukan mulai dari membaca getaran sinar tubuh di sekitar bagian yang dikeluhkan dan mencari sumber keluhan. Selanjutnya mengirim tenaga dalam halus ke pusat keluhan dan mengembalikan sinar tubuh kembali pada warna normal.

Pemancaran tenaga dalam bertujuan mengembalikan sinar atau cahaya organ tubuh pasien kembali ke kondisi normal. Selain itu, melalui tenaga dalam, ahli prana memberikan energi yang merangsang sel yang tidak normal atau pada lemah untuk menumbuhkan kekebalan.

Untuk mengembangkan tenaga dalam dibutuhkan meditasi gerak atau latihan silat, dan selanjutnya meditasi diam. Dengan penggabungan dua meditasi ini gelombang otak dapat dibangun dan ditingkatkan. Pada tingkat tertentu gelombang otak dapat dikendalikan untuk mengelola fungsi tubuh, jiwa, dan pikiran sesuai kebutuhan.

Tenaga dalam diperkuat melalui konsentrasi atau meditasi yang dapat mengatur gelombang otak.

Dikutip dari : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1056560400

April 18, 2007

WAJAH-WAJAH MANIS PENERUS BANGSA











KITA COBA BELAJAR DENGAN MELIHAT BETAPA
INDAHNYA WAJAM MEREKA YANG TERASA TANPA BEBAN HIDUP SAMA SEKALI

Pesan Mbah Slamet, Penjual Kerupuk Singkong

Tung, tung, tung, tung.. Suara kentongan itu terdengar jelas di depan posko kami. Ah, rupanya Mbah Slamet melintas dengan gerobak berisi kerupuk singkong buatannya. Mbah Slamet, seorang tua renta. Ia terus berjalan sambil membawa kerupuk singkong untuk dijual. Si Mbah pernah bercerita, ia sering berjalan kaki sambil membawa gerobak tersebut dari rumahnya yang berada di Kecamatan Wonodadi, Blitar, menuju Kota Malang, hanya untuk sekedar menjual kerupuk singkong buatannya sendiri.

Aku sempat terperangah, tidak percaya. Tapi, demikian kenyataannya. Mbah Slamet berjalan jauh melewati hutan belantara dan jalan berkelok-kelok yang jaraknya puluhan kilometer, hingga tiba di tempat tumpuan rejekinya, yaitu Stasiun Gadang Malang. “Kalau sampeyan pingin ketemu saya, sampeyan bisa nyari saya di Stasiun Gadang. Tanya saja ke orang-orang yang ada di sana, ‘yang namanya Mbah Slamet yang mana ya?’ pasti banyak orang yang tahu,” ujar Mbah Slamet kepadaku.

Sambil berbincang dan mengorek informasi dari beliau, aku mencoba membeli dua bungkus kerupuk singkong. “Berapa Mbah, harga kerupuk ini?” tanyaku. “Seribu rupiah, Mas, per bungkusnya,” jawab Mbah Slamet. “Saya beli tiga bungkus, Mbah,” aku pun mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk membayar kerupuk yang kubeli. Di sampingku, ada seorang ibu yang memborong sepuluh bungkus kerupuk singkong buatan Mbah Slamet. Setelah Mbah Slamet berlalu, aku pun terlibat perbincangan santai dengan ibu tadi. Membahas kerupuk singkong dan pemiliknya.

“Saya kasihan Mas, melihat Mbah Slamet. Umurnya sudah tua, tapi tetap saja berjualan. Saya sering membeli kerupuk singkong Mbah Slamet, karena nggak tega melihat beliau. Tapi, saya akui Mas, kerupuk singkong buatan Mbah Slamet rasanya memang enak dan gurih. Jadi, saya sering menunggu beliau lewat untuk membeli kerupuk singkong,” tutur si ibu, lalu ia melangkah, pulang.

Cerita Mbah Slamet ini benar-benar unik dan luar biasa. Sosoknya memang sudah termakan usia, tapi tidak berarti melemah dan berhenti menjalani aktivitas hidup di dunia. Kemiskinan bukan berarti melemahkan hati dan pikiran. Kemiskinan bukan berarti menggelapkan mata dan hanya bisa berpangku tangan. Justru, karena kemiskinanlah, Mbah Slamet menjadi orang yang kuat. Karena kemiskinanlah, Mbah Slamet bangkit dari ketidakberdayaannya.

Beliau mengerahkan sisa tenaga di usianya yang terlampau senja untuk menyampaikan pesan kepada semua orang. “Inilah aku. Aku bukan orang yang lemah. Aku bukan orang yang bermartabat rendah. Walau usiaku sudah tua dan ajal mendekat, tidak berarti aku harus berdiam diri di rumah, berpasrah sambil menanti malaikat maut menjemput. Aku ingin di usiaku yang tua ini, masih tersisa tenaga yang bisa memberi banyak manfaat untuk keluarga dan orang-orang disekitarku.” Barangkali, itulah pesan yang disampaikan oleh Mbah Slamet kepada kita, meski tidak tersampaikan secara lisan

Perjalanan beliau melakoni hidup pada usia senja yang berteman setia dengan kemiskinan dapat kita artikan sebagai pesan yang langsung menyentuh dan menusuk relung hati kita. Bahasa tubuh beliau saat menarik gerobak kerupuknya, getar bibir beliau ketika berbicara, bola mata beliau yang memutih saat menatap, kesederhanaan dan kesahajaan beliau akan menjadi bagian dari sejarah kemiskinan, dan selamanya menjadi kenangan yang paling berharga bagi kita yang tulus dan ikhlas bersahabat dengan orang miskin. (Haris Yuniarsyah, Faskel Srengat, Blitar, KMW XVI Jawa Timur; nina)

http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=1103&catid=3&

FOTO GAMBARAN PERGULATAN HIDUP (Diambil dari Hasil Surfing di Paman Google)









Bersambung


SEBUAH KISAH YANG INDAH

Saya Lampirkan Cerita/ Kisah ini yang di sharing di tread
http://www.kaskus.us/forumdisplay.php?f=16
Oleh :ryc_o72
MENJADI ORANG YANG BERPIKIR POSITIF

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam
semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika
seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry
adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih
dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."
"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "
Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu
belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.
Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus
mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli
medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena
sikapnya hidupnya yang mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.
Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

April 17, 2007

MENJEMPUT RIZKI



Setengah jam menjelang makan siang, dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti. Satu yang paling khas dari makanan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut. "Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi,"akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya. Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya. "Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh.

"Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang.



Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Bejo ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.


"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.


"Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras.


"Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akanmenjadi saksi di hari penghakiman kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki. "


Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Bejo.
Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi.Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Bejo termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.

Semoga Cerita Ini bisa Menjadi Tauladan dan Bahan pemikiran Kita Bersama..dan..semoga Allah Selalu bersama kita...Amien

April 16, 2007

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



THE BEST OF PENCAK SILAT INDONESIA

April 15, 2007

MELANGKAH DENGAN BISMILLAH

Judul buku : Melangkah dengan Bismillah

Penulis : Wikan Satriati

Penerbit : KataKita

Edisi : Pertama, Oktober 2006

Tebal buku : 88 hlm.

Wikan Satriati bukanlah pendatang baru dalam khazanah sastra. Bertahun-tahun ia berada di belakang layar, memproses kelahiran banyak buku karya pengarang pelbagai kota di Indonesia yang terbit melalui Indonesia Tera (yang dikelola oleh Dorothea Rosa Herliany). Jejak lain yang diterakan adalah terjemahannya atas novel karya Naguib Mahfouz, Hotel Miramar (2001), kemudian di tahun 2003 Wikan menerjemahkan esai sastra karya Harry Aveling.

Berbeda dengan pengarang lain yang berharap pembacanya kalangan orang dewasa dengan segmentasi yang luas, Wikan justru melahirkan karya pribadi pertamanya berupa cerita untuk anak. Buku dengan 88 halaman, bersampul gambar ceria yang berjudul Melangkah dengan Bismillah itu, menghimpun tujuh cerita untuk anak. Dalam buku ini, Wikan menawarkan aroma sastra sekaligus memberikan warna lain bagi tokoh Kancil, di luar yang selalu kita dengar selama ini.

Mulai dari cerita pertama yang berjudul: Bismillah, Setiap Langkah Kuawali dengan NamaMu ; kita akan menemukan cerita yang tidak dibebani oleh nasihat. Cerita mengalir seperti kericik air sungai, mempertunjukkan riak dan kemilau batu-batu, atau dengan kata lain: ditulis secara lancar dengan bahasa yang indah dan tak sadar tahu-tahu telah sekian halaman berlalu. Lalu apa makna bismillah dalam cerita itu? Adalah sebuah niat untuk melakukan kebaikan, perjuangan, perjalanan, yang bersandar pada kekuatan di luar diri manusia.

Rasa penasaran menuntun kita dari kisah demi kisah, sampai akhirnya selesai sudah satu buku, yang diakhiri dengan Ladang Kata , tanpa merasa digurui. Menurut pendapat saya, ketika bacaan tuntas sementara kita masih ‘lapar' dengan kisah berikutnya, adalah sebuah bacaan yang berhasil. Tapi, mungkin Wikan memang menganut gaya hidup Rasulullah, agar berhenti ‘makan' sebelum ‘kenyang'. Buku Wikan dengan tepat menakar rasa ketagihan itu. Tanpa bermaksud menjadikan buku ini bersifat agamis, melainkan universal.

Menurut pengakuan pengarangnya, ia memilih menulis cerita anak karena sebuah keinginan yang lama terpendam. Sebagian besar kisah dalam buku ini ternyata sudah lama diperam, dan tak kunjung terlahir karena merasa belum ada yang mendukung. Ketika Wikan bekerja sebagai editor pada penerbit KataKita (penerbit ketiga yang menjadi tempatnya belajar mengolah buku), naskah itu dajukan kepada Sitok Srengenge.

Diskusi panjang pun terjadi antara mereka karena ada potensi besar pada keunikan naskah itu, namun perlu cara penyampaian yang tepat. Anak-anak tentu memiliki memori pemahaman yang tidak sekaligus dalam sebuah kalimat bersayap, namun demikian tidak menjadi tabu bagi anak-anak untuk mengenal sastra lebih dini. Menurut Sitok, tidak semua anak-anak terbatas pengetahuannya, sehingga justru akan memandang remeh pada naskah yang hanya berisi nasihat dengan bahasa terlampau sederhana.

Kosakata yang tetap mengambil bahasa asli Arab, terutama dalam judul, memang pernah dipertimbangkan. Sempat dicoba diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia , namun justru kehilangan nilai puitiknya. Wikan menganggap, ungkapan bahasa Islami itu sebenarnya sudah sangat memasyarakat. Oleh karena itu, menurut Sitok sebagai penerbit, buku Wikan ini tak hanya cocok dibaca anak-anak, namun juga oleh orangtuanya sebagai bahan cerita di saat sedang berada di tengah anak-anak.

Cerita paling panjang dalam buku ini adalah kisah Dik Dik Kancil yang Cerdik. Terbagi dalam beberapa subjudul, diceritakan dengan aneka teknik. Yang pertama adalah mendongeng karena melibatkan pembaca sebagai kau ‘sang pendengar'. Kedua, menggunakan unsur repetisi, saat sang Kancil memperdaya kakek Harimau, ayah-ibu Harimau, dan anak Harimau. Ketiga, kecerdikan sang Kancil yang awalnya digunakan untuk kejahatan, telah menginsyafkannya lantaran korbannya justru mengambil hikmah dari peristiwa sebagai pecundang. Pesan moral ini yang jarang kita sadari, mengingat selama ini tokoh Kancil selalu berhasil menipu, mulai dari Ular, Harimau, sampai Buaya, sebagai korban yang turut kita tertawakan. Sementara, selain sebagai penipu, Kancil juga dikenal sebagai pencuri ketimun.

Pada kisah lain, tentang gadis kecil yang selalu merepotkan para pembantunya, kita dibawa jauh ke negeri gurun. Peralihan alam ini tidak menyebabkan kejanggalan, apalagi untuk logika kanak-kanak. Di latar itulah banyak pelajaran diperoleh si gadis kecil, tentang derma, sikap hemat, peduli, dan sebagainya. Kenapa? Karena ia mengunjungi keluarga janda yang sedang memasak batu untuk anak-anaknya yang menangis kelaparan, sementara selama ini gadis kecil itu begitu mudah membuang makanan. Dalam kisah ini, riwayat Umar bin Khatab diangkat tanpa mengatasnamakan agama.

Pada cerita lain:

Pagi itu, Raja Tua merasa seakan jantungnya menyusut sekecil biji sawi, lalu tanggal dan menggelinding jatuh ke kolam es di Kutub Utara saat melihat di bangku penantang hanya ada seorang anak kecil berumur sembilan tahun membawa ketapel kayu kecil… (Bismillah, Kuawali Setiap Langkah dengan NamaMu), adalah contoh rasa takut yang disampaikan melalui metafor.

Namun demikian, bukan berarti buku ini tanpa kelemahan. Ada kaidah yang ‘dilanggar' oleh Wikan, yakni penggunaan kalimat panjang bersayap, yang mungkin sedikit membingungkan daya tangkap anak-anak. Misalnya dalam cerita “Astaghfirullah, Aku Menyesal”, saya kutipkan satu kalimat yang menjadi satu alinea:

Meskipun mereka baik hati dan tidak mengharapkan makhluk lain dilahirkan buruk rupa sementara mereka tidak, tetapi kemungkinan bahwa akan ada sepasang harimau lain yang juga cakap, kuat, tangkas dan pemberani yang akan membagi-bagikan hasil buruan dan akan berparade berkeliling perkampungan seperti mereka, membuat Ayah an Mama Eata merasa gusar.

Nah jika anda ingin tahu bagaimana si Kancil meneteskan air mata bukan karena takut, melainkan oleh penyesalan telah menipu Harimau, bacalah buku ini.

(Kurnia Effendi, cerpenis)

Dikutip dari :
http://perca.blogdrive.com/archive/cm-02_cy-2007_m-02_d-19_y-2007_o-0.html


April 14, 2007

MATA HATI

Apabila engkau ingin melihat Allah dengan matahati keimanan dan keyakinan sepanjang waktu, maka engkau harus senantiasa syukur terhadap nikmat-nikmat Allah dan ridha terhadap ketentuan-ketentuan-Nya.

"Dan nikmat apa saja yang datang kepadamu, maka dari Allah-lah(datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu memohon pertolongan."
(QS. An-Nahl: 53)

Apabila engkau inginkan suatu pergantian yang jauh dan dirimu atau darimu, maka sembahlah Allah atas dasar kecintaan, bukan atas dasar perniagaan (ingin balasan pahala atau takut neraka), juga atas dasar ma 'rifat melalui pengagungan dan mawas diri.

Bashirah (matahati) itu seperti mata indera, manakala ada sesuatu yang jatuh pada mata itu, akan terganggu pandangannya walaupun tidak sampai membutakan. Suatu bisikan buruk bisa mengaburkan pandangan hati dan mengotori pikiran. Sementara keinginan pada keburukan itu akan menghapus kebajikan Manakala seseorang melakukan tindakan seperti itu, pemiliknya akan kehilangan andil dalam Islam yang dimilikinya karena hasrat mendatangkan kontranya.

Apabila keburukan itu terus menerus menetap andil Islamnya akan runtuh satu persatu. Apabila kenyataan demikian menimpa para imam agama dan para pemimpin dhalim, mereka akan sangat mencintai dunia dan kedudukan duniawi, disbanding akhirat. pada saat demikian itu, hilanglah seluruh ke-lslamannya.

Karena itulah engkau jangan tertipu oleh indikasi yang bersifat lahiriah. Sebab indikator seperti itu tidak memiliki ruh. Sedangkan Ruhul Islam adalah mencintai Allah dan Rasulnya, serta mencintai akhirat, dan mencintai hamba-hamba-Nya yang saleh. Pusat segala sesuatu dalam sifat-sifat adalah terpusatnya ketika wujudnya belum ada. Lalu lihatlah, apakah engkau melihat mata, di mana? Atau engkau melihat jagad ini ada, bahkan apakah engkau melihat suatu perkara itu cacat? begitu pula setelah semua itu ada.

Kebutaan matahati itu dalam tiga hal:

Pertama, mengarahkan fisik ini pada perbuatan maksiat kepada Allah.
Kedua, bermain-main dalam ketaatan kepada Allah, dan
Ketiga, tamak terhadap makhiuk Allah. Siapa saja yang mengaku memiliki matahati, sementara ada satu unsur dari ketiga unsur tersebut dalam dirinya, maka hatinya dihadapkan pada asumsi-asurnsi hawa nafsu dan waswas syetan. (Sulthanul Auliya 'Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili)

Janganlah membuatmu ragu pada janji Allah, ketika doa yang dijanjikan ijabahnya oleh Allah itu tidak kunjung tiba, walaupun, sangat jelas bahwa engkau yakin tibanya janji itu pada saat yang ditentukan. Hal demikian, agar engkau tidak melukai matahatimu dan meredupkan cahaya rahasia batinmu (masbayoe)
Dikutip Dati www.sufismenews.com

April 13, 2007

ILMU SIR KESEMPURNAAN HIDUP

Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji.

Inilah sebuah petunujuk yang benar yang menjelaskan tentang ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari ajaran para ahli hikmah di tanah Jawa, yang hendak membuka hakikat kesempurnaan sejati, sebuah pelajaran dari kitab Tasawuf, tersingkapnya ajaran ini terpancar dari kebersihan jiwa heningnya alam pikiran, yaitu tanggapnya rasa atas cipta Tuhan, dengan ihlash mengawali pelajaran ini yakni dengan menukil Firman Allah kepada Nabi Musa AS yang bermakna : Yang sebenar- benar manusia itu adalah kenyataan (adanya) Tuhan, dan Tuhan itu Maha Esa.

Pangandikaning Pangeran ingkang makatên wau, inggih punika ingkang kawêdharakên dening para gurunadi dhatêng para ingkang sami katarimah puruitanipun. Dene wontên kawruh wau, lajêng kadhapuk 8 papangkatan, sarta pamêjanganipun sarana kawisikakên ing talingan kiwa. Mangêrtosipun asung pêpengêt bilih wêdharing kawruh kasampurnan, punika botên kenging kawêjangakên dhatêng sok tiyanga, dene kengingipun kawêjangakên, namung dhatêng tiyang ingkang sampun pinaringan ilhaming Pangeran, têgêsipun tiyang ingkang sampun tinarbuka papadhanging budi pangangên-angênipun (ciptanipun).

Firman Allah yang demikian ini yang diajarkan oleh para ahli (mursyid) kepada sesiapa yang diterima penghambaannya(salik). Dimana ajaran itu, kemudian teringkas menjadi 8 hal, penyampaiannya dengan cara membisikkan ke telinga murid sebelah kiri. Pemahaman semacan ini memberikan pengertian bahwa ilmu 'kasampurnan' ini tidak seyogyanya diajarkan kepada sembarang orang, kecuali kepada orang-orang yang telah mendapat hidayah dari Allah SWT, artinya orang yang telah tercerahkan dirinya (ciptanya).

Awit saking punika, pramila ingkang sami kasdu maos sêrat punika sayuginipun sinêmbuha nunuwun ing Pangeran, murih tinarbuka ciptaning sagêd anampeni saha angêcupi suraosing wejangan punika, awit suraosipun pancen kapara nyata yen saklangkung gawat. Mila kasêmbadanipun sagêd angêcupi punapa suraosing wêjangan punika, inggih muhung dumunung ing ndalêm raosing cipta kemawon.

Maka dari itu, barang siapa yang sudi membaca tulisan ini seyogyanya berlandaskan permohonan kepada Allah, agar kiranya dapat terbuka ciptanya hingga mampu menerima dan memahami maknanya, karena makna dari ajaran ini ternyata sangat rumit/berbahaya. Maka bisanya memahami ajaran ini tidak lain hanya berada di dalam cipta - rasa pribadi.

Mila inggih botên kenging kangge wiraosan kaliyan tiyang ingkang dereng nunggil raos, inggih ingkang dereng kêparêng angsal ilhaming Pangeran. Hewa dene sanadyana kangge wiraosing kaliyan tiyang ingkang dereng nunggil raos, wêdaling pangandika ugi mawia dudugi lan pramayogi, mangêrtosipun kêdah angen mangsa lan êmpan papan saha sinamun ing lulungidaning basa.

Maka tidak boleh kiranya untuk didiskusikan dengan orang yang belum sapai atau belum mengunggal rasanya dengan kita, yaitu orang yang belum menerima hidayah dari Allah SWT. Walau demikian seandainya harus disampaikan kepada orang yang belum sampai, hendaknya disampaikan dengan sangat hati-hati, melihat situasi- kondisi, waktu dan tempat yang tepat serta disampaikan dengan kiasan bahasa yang indah.

Mênggah wontêning wêwêjangan 8 pangkat wau, kados ing ngandhap punika:

Delapan wejangan tersebut di atas, sebagaimana di bawah ini:

I, 1. Wêwêjangan ingkang rumiyin, dipun wastani: pitêdahan wahananing Pangeran, sasadan pangandikanipun Pangeran dhatêng Nabi Mohammad s.a.w. Makatên pangandikanipun: Sajatine ora ana apa-apa, awit duk maksih awang-uwung durung ana sawiji-wiji, kang ana dhihin iku ingsun, ora ana Pangeran anging ingsun sajatine kang urip luwih suci, anartani warna aran lan pakartiningsun (dat, sipat, asma, afngal).

I. 1 Wejangan yang pertama, disebut pelajaran akan sifat-sifat Allah. Sebagaimana firman Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang bermakna kurang lebih begini: Sesungguhnya tidak ada apa-apa tatkala sebelum masa penciptaan, yang ada (paling awal) itu hanya Aku, tidak ada Tuhan kecuali Aku yang Hidup dan Maha Suci baik asma maupun sifatKu (dzat, sifat, asma, af'al).

I, 2. Mênggah dunungipun makatên: kang binasakake angandika ora ana Pangeran anging ingsun, sajatine urip kang luwih suci, sajatosipun inggih gêsang kita punika rinasuk dening Pangeran kita, mênggahing warna nama lan pakarti kita, punika sadaya saking purbawisesaning Pangeran kita, inggih kang sinuksma, têtêp tintêtêpan, inggih kang misesa, inggih kang manuksma, umpami surya lan sunaripun, mabên lan manisipun, sayêkti botên sagêd den pisaha.

I. 2. Yang dimaksud begini: Yang digambarkan tiada tuhan kecuali aku, hakekat hidup yang suci, sesungguhnya hidup kita ini adalah melambangkan citra Allah, sedang nama dan perbuatan kita itu semua berasal dari Kemahakuasaaan Allah, yang 'menyatu' ibarat matahari dan sinarnya, madu dengan manisnya, sungguh tiada terpisahkan.

II, 1. Wêwêjangan ingkang kaping kalih, dipun wastani: Pambuka kahananing Pangeran, pamêjangipun amarahakên papangkatan adêging gêsang kita dumunung ing dalêm 7 kahanan, sasadan pangandikanipun Pangeran dhatêng Nabi Mohammad s.a.w. Makatên pangandikanipun: Satuhune ingsun Pangeran sajati, lan kawasan anitahakên sawiji-wiji, dadi padha sanalika saka karsa lan pêpêsteningsun, ing kono kanyatahane gumêlaring karsa lan pakartiningsun, kang dadi pratandha.

II.1 Wejangan yang kedua adalah : Pengertian adanya Allah., Wejangan ini mengajarkan bahwa elemen hidup kita ini berada pada 7 keadaan, sebagaimana firman Allah kepada Muhammad SAW yang maknanya begini: Sesungguhnya Aku adalah Allah, yang berkuasa menciptakan segala sesuatu dengan kun fa yakun dari qodrat dan iradatKu, yang demikian ini menjadi pertanda bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

II, 2. Kang dhihin, ingsun gumana ing dalêm awang-uwung kang tanpa wiwitan tanpa wêkasan, iya iku alam ingsun kang maksih piningit.

II.2. Yang pertama, Aku ada dalam ketiadaan yang tanpa awal serta tanpa akhir, itulah alamKu yang Maha Gaib.

II, 3. Kapindho, ingsun anganakake cahya minangka panuksmaningsun dumunung ana ing alam pasênêdaningsun.

II, 3. Kedua, Aku mengadakan cahaya sebagai manifestasiKu, berada dalam kehendakKu.

II, 4. Kaping têlu, ingsun anganakake wawayangan minangka panuksma lan dadi rahsaningsun, dumunung ana ing alam pambabaraning wiji.

II, 4. Ketiga, Aku menciptakan bayang-bayang sebagai pertanda citraKu, yang berada pada alam kejadian/penciptaan (mula-jadi).

II, 5. Kaping pat, ingsun anganakake suksma minangka dadi pratandha kauripaningsun, dumunung ana ing alaming gêtih.

II. 5. Keempat, Aku mengadakan ruh sebagai pertanda hidupku, yang berada pada darah.

II, 6. Kaping lima, ingsun anganakake angên-angên kang uga dadi warnaningsun, ana ing dalêm alam kang lagi kêna kaumpamaake bae.

II, 6. Kelima, Aku mengadakan angan-angan yang juga menjadi sifatku, yang berada pada alam yang baru boleh diumpamakan saja.

II, 7. Kaping ênêm, ingsun anganakake budi, kang minangka kanyatahan pêncaring angên-angên kang dumunung ana ing dalêm alaming badan alus.

II, 7. Keenam, Aku mengadakan budi, yang merupakan kenyataan penjabaran angan- angan yang berada pada alam ruhani.

II, 8. Kaping pitu, ingsun anggêlar warana kang minangka kakandhangan sakabehing paserenaningsun. Kasêbut nêm prakara ing dhuwur mau tumitah ana ing donya iya iku sajatining manungsa.

II, 8. Ketujuh, aku menggelar akal sebagai sentral/wadah atas semua ciptaanku. Enam perkara tersebut di atas tercipta di dunia yang merupakan hakikat manusia

dIAMBIL DARI TREAD KASKUS :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=110136

MANFAAT PERNAFASAN PERUT

Latihan pernafasan dengan menahan dan menekan nafas di bawah perut (abdominal pressing) merupakan aktifitas pelatihan otot-otot daerah perut. Kegiatan tersebut dapat membakar timbunan cadangan lemak yang dapat mengganggu penampilan (perut gendut dan selulit). Disisi lain akan diperoleh meningkatnya kemampuan dan kapasitas vital paru-paru, meningkatnya Hb darah, meningkatnya elasitas/kelenturan pembuluh darah, tekanan darah cenderung menuju normal. Hal ini akan memperlancar pendistribusian zat makanan dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, juga akan mempermudah pembuangan sisa-sisa pembakaran. Dengan lancarnya jalur ini kotoran-kotoran seperti kolesterol dan lemak yang berlebihan akan mudah tersingkir dan mengurangi kemungkinan “panas dalam”. Dengan kata lain tubuh menarik (langsing berisi) dapat diperoleh melalui senam pernafasan ini, dengan catatan latihan harus rutin dan diimbangi dengan pola makan yang benar. Pelatihan gerakan melalui jurus-jurus memiliki keistimewaan mengencangkan otot-otot sebagai penunjang penampilan.
Pengenalan terapi senam pernafasan yang menyertakan do’a (menurut keyakinannya masing-masing) dalam pemusatan kosentrasi dapat meningkatkan ketenangan batin /kedamaian yang dapat tersiratkan dalam pancaran wajah yang bersinar (memiliki aura cerah) jauh dari stress, murung, emosi dan keputusasaan yang sering terwujudkan wajah kusam kurang menarik.


Hasil yang diperoleh setelah beberapa kali melakukan senam pernafasan ini akan langsung kelihatan, tubuh menjadi segar bergairah, nafas bertambah longgar dengan tercermin pada wajah yang bersinar, otot-otot menjadi kencang dan liat. Dan juga jangan kaget bila hasilnya ganda, misalnya tidak hanya percaya diri dalam penampilan tetapi juga sekaligus menyembuhkan penyakit-penyakit yang diderita dan meningkatkan daya tahan tubuh.(masbayoe)

Diambil dari Tulisan pada Tread :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=505502

April 12, 2007

SETELAH AMALAN WAJIB

Amalan yang paling utama setelah amalan-amalan wajib adalah berbeda-beda dan tergantung kepada perbedaan kemampuan dan situasi dengan waktu masing-masing individu, sehingga sangatlah luas dan mungkin tidak berkesudahan apabila kita membahas hal tersebut. Tetapi, satu hal yang hampir disepakati oleh para ulama yang mengenal Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan perintah-Nya, bahwa amalan yang paling utama adalah senantiasa berdzikir mengingat Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Secara umum, dzikir merupakan kesibukan yang paling utama untuk dikerjakan oleh seorang hamba. Yang menguatkan hal itu adalah hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya: ”Sungguh telah menanglah mufaridun!” Para Sahabat bertanya: ”Ya Rasululloh, siapakah mufarridun itu?” Beliau menjawab: ”Orang-orang, laki-laki maupun perempuan yang banyak berdzikir kepada Alloh”

Juga dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Darda’ dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang bersabda, yang artinya: ”Maukah kuberitahukan kepada kalian sebaik-baik amal kalian, sesuci-suci kekayaan kalian, setinggi-tinggi derajat kalian, dan apa yang lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan harta benda atau daripada kalian berjumpa dengan musuh lantas memenggal leher mereka atau mereka memenggal leher kalian?” Para sahabat menjawab: ”Baiklah, ya Rasululloh.” Beliau bersabda: ”Berdzikir kepada Alloh”

Banyak sekali dalil-dalil qur’ani dan imani mengenai hal itu, baik yang terlihat, diberitakan, maupun disaksikan. Paling tidak, seorang hamba haruslah konsisten dalam menjalankan dzikir-dzikir yang ma’tsur dari ”Sang Pengajar Kebaikan” dan ”Iman Orang-orang bertaqwa”, dzikir-dzikir yang ditetapkan waktunya pada pagi dan sore hari, menjelang tidur, ketika bangun tidur, seusai sholat, dan dzikir-dzikir muqoyad (terbatas/tertentu) seperti yang diucapkan ketika makan, minum, berpakaian, bersetubuh, masuk rumah, masjid, dan wc serta keluar darinya, ketika hujan turun, ketika terdengar suara petir dan sebagainya. Selalu menjalankan dzikir mutlaq (tiada terbatas) seperti mengucapkan dzikir yang paling utama yaitu: ”La ilaha illallah” dan dalam keadaan tertentu melanjutkan dzikir ini dengan tambahan, seperti: ”Subhanalloh wal hamdulillah wallohu akbar wa la haula wa la quwwata illa billah” menjadi lebih utama.

Kemudian, hendaklah kita mengetahui bahwa apapun yang diucapkan oleh lidah dan dipikirkan oleh hati, yang bisa mendekatkan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, seperti aktivitas mempelajari dan mengajari ilmu, memerintahkan yang makruf dan mencegah kemungkaran merupakan bagian dari dzikir kepada Alloh. Karena itu, barangsiapa yang menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat setelah melaksanakan kewajiban atau duduk dalam sebuah majelis untuk mendalami atau mengajarkan syariat Islam, ini juga merupakan salah satu bentuk dzikir yang paling utama.

Karena itu jika kita perhatikan, kita tidak akan menemukan dari kalangan umat Islam terdahulu terdapat perbedaan pendapat yang mencolok mengenai amalan yang paling utama. Adapun apa yang masih dirasakan oleh seseorang sebagai keraguan, hendaklah ia ber-istikharah sebagaimana yang disyariatkan. Tidak akan pernah menyesal, InsyaAlloh, siapapun yang ber-istikharah. Hendaklah kita banyak melakukan ini, juga banyak berdoa, karena doa adalah pembuka setiap kebaikan. Janganlah kita tergesa-gesa dengan mengatakan: ”Aku telah berdoa tetapi belum juga dikabulkan”. Hendaklah kita bersabar dan selalu berdoa. Dan juga hendaklah memilih waktu-waktu yang utama seperti di akhir malam, seusai sholat wajib, ketika adzan, ketika turun hujan, dan sebaginya.

Semoga semua yang kita bahas kali ini memberikan manfaat bagi kita semua. Dan semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita hidayah dan lindunganNya dari segala bentuk kejahatan dan kedholiman.

TATKALA HATI MEMBEKU

Pernah nggak kita merenung?, sudah berapa kali kita pernah menangis karena takut pada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, merasa ngeri ketika ingat nerakanya atau terkenang dengan bertumpuk-tumpuknya dosa yang pernah kita lakukan? Sudah berapa kali shalat yang kita kerjakan begitu kita nikmati karena kita bisa merenungi makna-makna ayat-ayat Al-Qur’an yang kita baca?……….

Itu tentu sangat sulit!……. mungkin seperti itu jawaban sebagian dari kita. Pernah nggak kita berfikir apa yang menjadi sebab hal itu. Penyebabnya nggak lain adalah bekunya hati kita yang menyebabkan kita sulit untuk menangis serta tidak bisa khusuk dalam shalat.

Berikut ini adalah beberapa penyebab kebekuan hati yang kita alami. Sehingga kalau kita sudah mengetahui penyebabnya, kita bisa menterapi hati kita yang sudah terlanjur cool banget.

Bergaul yang tidak Berfaedah.

Teman punya pengaruh yang signifikan pada diri kita. Dia akan memberikan warna dalam kepribadian kita. Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam memberi perumpamaan. Teman yang tidak baik itu seperti Pandai Besi, andai tidak terbakarpun, minimal kita, yang mau tidak mau pasti mendapatkan udara yang panas. Karena itu kita harus mampu mengendalikan diri dengan baik agar tidak terjebak dalam pergaulan yang tidak bermanfaat.

Berbicara Yang tidak Perlu.

Sering sekali kita membicarakan hal-hal yang kadang-kadang tidak ada manfaatnya, baik untuk dunia maupun akhirat kita. Hati-hati dengan lisan kita, salah omong urusannya berabe. Apakah kita lupa bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan lidah hany satu dan telinga ada dua, dengan tujuan yaitu supaya kita lebih banyak diam untuk mendengar daripada bicara.

Namun kita sangat sering melupakan hal ini apalagi kalau sedang asyik berbicara, kita lupa untuk mendengar. Jadi perlu pengendalian kata agar tidak percuma dan sia-sia. Karena itu kebisaan gossip mesti dikurangi dan dihilangkan…..!!!

Memandang Yang tidak Perlu.

Tidak mengatur pandangan yang kita lakukan akan menimbulkan tiga dampak negatif yaitu; Terkena panah Iblis yang beracun. Oleh karena itu Nabi menyatakan, yang artinya: “Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Alloh maka Alloh akan menggantinya dengan yang lebih baik” (HR: Ahmad). Setan masuk seiring pandangan untuk menyalakan api syahwat. Membuat hati lupa dan menyibukkannya sehingga terjerumus ke dalam mengikuti hawa nafsu dan kelalaian.

Berlebih-lebihan dalam Makan.

Imam Syafi’i rahimahulloh mengatakan: “Selama 16 tahun aku hanya pernah kenyang sekali saja, yang akhirnya kumuntahkan. Karena kenyang itu membuat badan terasa berat, hati menjadi keras, kepandaian menjadi hilang, menyebabkan ngantuk dan membuat orang loyo dalam beribadah”. (diwan Imam Syafi’I hal. 14). Sehingga makan itu sekedarnya saja, kalau bisa jangan sampai kekenyangan. Tidak sehat dan membuat malas.

Tidur yang Berlebihan.

Coba kita renungkan komentar Nabi shalallahu’alaihi wa salam tentang orang yang tidur satu malam penuh, bangun-bangun sudah pagi tanpa shalat malam “Itulah orang yang telinganya atau kedua telinganya dikencingi syetan.” (HR: Bukhari dan Muslim).

Menghina Ulama.

“Daging para ulama itu beracun”, demikian pesan para ulama kita. Terlebih lagi bila kita menghina dan menggunjingkan mereka karena karena ilmu syar’i yang mereka miliki. Jadi sebaiknya kita berhati-hati dalam hal ini.

Tidak Membaca Al Qur’an dengan Merenungi Maknanya.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS: Muhammad: 24).

Orang yang tidak merenungi ayat – ayat Al Qur’an tidak hanya satu atau dua gembok yang mengunci hatinya? Bahkan dalam hati tersebut terdapat banyak gembok. Banyak kan!! Kira-kira ada berapa gembok di hati kita, kalo gitu.

Tidak Merenungi Kematian, Alam Kubur, Surga, dan Neraka.

Nabi memerintahkan kita untuk berziarah kubur, agar kita teringat akan akhirat. Nabi juga memerintahkan untuk banyak mengingat kematian yang merupakan penghancur kesenangan hidup (HR: Abu Daud). Mengapa? Karena mengingat mati adalah mesin penggerak untuk beramal shalih yang ada dalam diri orang beriman.

Tidak Mengkaji Kehidupan Umat Terdahulu Yang Sholeh (Sahabat dan 2 Generasi Setelahnya).
Mereka merupakan manusia terbaik yang dekat dengan masa kenabian. Seluruh keutamaan terkumpul dalam diri mereka. Lihatlah kekhusyua’an mereka dalam shalat, shalat malam mereka, shalat berjamaah mereka, bhakti mereka kepada orang tua, zuhud mereka, antusias mereka dalam mencari ilmu, dan sebagainya. “Siapakah kita dibandingkan mereka?,” Itulah kesimpulannya. Karena kurang mengetahui kehidupan mereka, maka hati kita jadi keras, sombong, ujub, udah merasa beramal dan berjasa besar terhadap Islam.

Semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala cairkan hati-hati kita yang mulai membeku karena Dialah yang mengendalikan hati-hati hamba-Nya

MELIHAT KECACATAN DIRI DENGAN MATA HATI

Moga-moga dengan bertambahnya ilmu dan orang berilmu itu..
dapat menyuluh dirinya dengan mata hatinya...
bukan dengan mata kepalanya...
Itulah ertinya ilmu yang memberi manfaat. Ilmu yang bermanfaat itu...
seseorang tu dapat menyuluh dirinya dengan ilmunya dan
dengan mata hatinya hingga dengan ilmunya itu...
dia nampak kecacatan dirinya,
dia tak nampak kecacatan orang lain.
Kalau dengan ilmu dia melihat dengan mata kepala,
maka dia dapat melihat kecacatan orang lain tetapi..
tidak dapat melihat kecacatan diri sendiri.
Sebab hati itu terletak di dalam diri, mata lahir itu di luar diri.
Sebab tu kalau lihat dengan mata lahir , kejahatan orang yang kita lihat...

Tapi hati terletak dalam diri kita.
Kalau ilmu tu kita suluh dengan mata hati maka ilmu tu dapat menyuluh
kejahatan diri sendiri, tak menyuluh kejahatan orang lain.
Kalau terlihat kecacatan orang lain...
dia menganggap seolah2 Tuhan melihatkan kecacatan dirinya
dengan diperlihatkan pada orang lain.
Maka cepat-cepatlah kita bertaubat dengan Tuhan...
dan orang lain tu kita doakan supaya mendapat petunjuk dari Tuhan...